PANGKALPINANG, BANGKA POS – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengadakan seminar “Studi Akhir Kelayakan Bekas Pertambangan Timah di Kepulauan Bangka” bertempat di lantai tiga Kantor Gubernur Babel, Senin (14/12) siang.
Kepala Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan ITB Bandung, Budi Brahmantyo mengatakan, ada beberapa kawasan yang menjadi daerah studi diantaranya Muntok, Belinyu, Jebus, Nibung dan Toboali.
Pemilihan kawasan tersebut karena punya hubungan dengan sejarah geologis timah di Kepulauan Bangka Belitung, memiliki keterkaitan dengan sejarah penambangan timah di Kepulauan Bangka Belitung, mengandung nilai-nilai pembelajaran tentang timah dan proses penambangannnya.
“Yang jelas berpotensi memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar, dan masyarakat Bangka Belitung umumnya. Selain itu berpotensi melindungi kawasan dan sekitarnya dari kerusakan lingkungan yang semakin parah akibat penambangan,” katanya.
Sedangkan dasar pertimbangan strategis pengembangannya adalah karena memberikan kontribusi besar bagi penguatan identitas/jati diri Bangka Belitung dan perlindungan kawasan dari kerusakan lingkungan, tetap memunculkan atau tidak menghilangkan nilai serta makna timah yang telah melekat di kawasan yang dikembangkan tersebut.
“Mengandung unsur pembelajaran tentang manfaat timah bagi kehidupan manusia. Mendukung pengembangan kepariwisataan wilayah secara berkelanjutan,” tukasnya.
Asisten III Setda Babel, KA Tajuddin mewakili Gubernur Babel dalam sambutannya mengatakan, seminar kali ini merupakan kelanjutan dari seminar sebelumnya. Katanya, Babel sudah dilewati jalur pertimahan sejak 300 tahun lalu sehingga sejak saat itu Babel sudah terkenal. “Bekas penambangan menyerupai kolong-kolong, jangan ditinggalkan begitu saja, harus kita kelola menjadi aset pariwisata sejarah dan kebudayaan yang patut dilestarikan,” katanya.
Seminar yang menghadirkan pembicara dari Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan ITB Bandung itu, diikuti peserta dari unsur muspida serta instansi terkait lainnya. (Sumber : Bangka Pos, 15 Desember 2009)